Kegiatan upacara setiap senin selalu dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Marga Tiga, namun berbeda dengan upacara sebelumnya, hari ini upacara berjalan dengan menggembirakan dan tidak terik karena dilaksanakan di bawah tarup. (30/9).
Pada kegiatan upacara kali ini diikuti oleh siswa/i SMK-SMP Muhammadiyah 1 Marga Tiga dan seluruh dewan guru dan karyawan SMK-SMP Muh. 1 Marga Tiga di halaman kampus 2, sebagai petugas adalah aktivis siswa di SMK Rujukan Nasional ini. Ustadz Ahmad Sahri, S.Pd dipilih sebagai pembina pada upacara dalam hari berkabung Nasional pagi ini.
“Kita harus belajar dari sejarah, dari sejarah itu kita akan mengetahui arti perjuangan para ulama’, syuhada’ dan pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan Republik ini” amanah yang disampaikan oleh guru yang selalu semangat dan murah senyum ini.
Tanggal 30 september malam, terjadi Gerakan G30S/PKI atau disebut GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh) : PKI Menculik dan Membunuh 6 (enam) Jenderal Senior TNI AD di Jakarta dan membuang mayatnya ke dalam sumur di LUBANG BUAYA Halim, mereka adalah : Jenderal Ahmad Yani, Letjen R.Suprapto, Letjen MT.Haryono, Letjen S.Parman, Mayjen Panjaitan dan Mayjen Sutoyo Siswomiharjo. PKI juga menculik dan membunuh Kapten Pierre Tendean karena dikira Jenderal Abdul Haris Nasution. PKI pun membunuh AIP KS Tubun seorang Ajun Inspektur Polisi yang sedang bertugas menjaga Rumah Kediaman Wakil PM Dr.J.Leimena yang bersebelahan dgn Rumah Jenderal AH.Nasution.
PKI juga menembak Putri Bungsu Jenderal AH.Nasution yang baru berusia 5 (lima) tahun, Ade Irma Suryani Nasution, yang berusaha menjadi Perisai Ayahandanya dari tembakan PKI, kemudian ia terluka tembak dan akhirnya wafat pada tanggal 6 Oktober 1965.
G30S/PKI dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung yang membentuk tiga kelompok gugus tugas penculikan, yaitu : Pasukan Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief, dan Pasukan Pringgondani dipimpin Mayor Udara Sujono, serta Pasukan Bima Sakti dipimpin Kapten Suradi. Selain Letkol Untung dan kawan-kawan, PKI didukung oleh sejumlah Perwira ABRI (TNI/Polri) dari berbagai Angkatan, antara lain : Angkatan Darat : Mayjen TNI Pranoto Reksosamudro, Brigjen TNI Soepardjo dan Kolonel Infantri A. Latief. Angkatan Laut : Mayor KKO Pramuko Sudarno, Letkol Laut Ranu Sunardi dan Komodor Laut Soenardi. Angkatan Udara : Men/Pangau Laksda Udara Omar Dhani, Letkol Udara Heru Atmodjo dan Mayor Udara Sujono. Kepolisian : Brigjen Pol. Soetarto, Kombes Pol. Imam Supoyo dan AKBP Anwas Tanuamidjaja.
Hingga akhirnya pada 1 Oktober diperingatilah hari kesaktian pancasila, “Pancasila sebagai Dasar Penguatan Karakter Bangsa Menuju Indonesia Maju dan Bahagia”. Hari kesaktian pancasila erat keitannya dengan aksi G30SPKI.
Banyak anak muda yang tidak tahu dan faham tentang sejarah, maka kami berharap para siswa/i tidak puas hanya belajar di kelas, mereka dapat belajar dari sejarah melalui buku, film, dan internet serta outingclass untuk mengetahui perjuangan proses yang tidak mudah yang telah dilewati para pejuang kemerdekaan Negara ini, agar mereka lebih mengetahui dan faham. Penutup pada amanah pagi ini.
Dari sini bahwa setiap siswa/i harus memiliki semangat tinggi dalam belajar, menjadikan dirinya memiliki karakter disiplin, rapi, jujur dan tanggung jawab. Dengan karakter-karakter itu insyaAllah siswa/i SMK Muhammadiyah nantinya menjadi generasi terbaik yang melanjutkan perjuangan dan mengisi Negara ini.
Kontributor : Amir Ma’ruf (Guru ISMUBA SMK Muhima)
Fotografer : Feri Ferdiansyah (12 TKJ 1) Cahya Rizky (12 TKJ 1)